Belanda adalah sebuah Negara kecil (41.528 km2,
termasuk 7.750 km2 air terbuka) dengan kepadatan penduduk rata-rata lebih dari
400 orang/km. Sebuah
negara di Eropa bagian barat laut ini, memiliki berbagai kelebihan-kelebihan,
diantaranya olah raga, sejarah, budaya, pendidikan, teknik sipil, irigasi dan
drainase, lingkungan, pertanian, serta bidang lainnya. Kelebihan-kelebihan ini
membuat Belanda menjadi pusat perhatian dunia. Ditambah dengan sejarah
negaranya yang panjang dalam mengarungi dan menjajah dunia, membuat Belanda menjadi pusat hukum dan sejarah bagi bangsa yang
dijajahnya, seperti Indonesia. Sehingga Indonesia dan Belanda sejak dahulu kala
memang memiliki keterkaitan di masa lalu, yang kini hanya bisa kita pelajari melalui
sejarah.
Jika sekilas membahas tentang pertanian, Indonesia
memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk pertanian nomor wahid di
dunia. Ditambah pada sekitar tahun 1980-an Indonesia menggalakkan swasembada
pangan yang didukung oleh pemerintah pada masanya. Akan tetapi kini Belanda
hidup dari segi pertanian karena merupakan potensi yang menonjol untuk kehidupan
masa depan mengingat Belanda merupakan salah satu tempat belajar yang baik
dalam segi pemanfaatan lahan, produk turunan juga dalam hal pemasaran. Meskipun
memiliki wilayah negara yang kecil, musim dengan berbagai jenis, daratan lebih
rendah dari permukaan laut tetapi Belanda dapat menata wilayahnya dengan baik.
Tidak salah apabila Belanda merupakan negara yang suka berkreatifitas dan
berinovasi, meskipun tidak dikenal sebagai negara pertanian ini karena Belanda
memiliki salah satu poin penting yang harus dianut juga oleh kita yaitu Belanda
bisa mengoptimalkan keterbatasan yang ada dan dimiliki untuk menjadi sebuah
kekuatan.
Keunggulan Belanda terletak salah
satunya pada pertanian modern yang kompetitif di tengah globalisasi pertanian.
Pertanian di tengah Pajak dan upah buruh yang tinggi masih bisa menjadi andalan
ekspor bagi negara kincir ini. Mendukung
hal tersebut butuh sebuah manajemen yang baik dalam pengelolaannya. Produk
pertanian merupakan produk dengan daya tahan yang rendah, serta harga yang
cenderung terus menurun. Mekanisme pemasaran dan transportasi yang cepat
menjadi kunci dalam usaha di bidang pertanian. Upah buruh yang mahal,
disiasati oleh para pelaku usaha di Belanda dengan sistem full teknologi dan
SDM yang handal. Pemasaran produk pertanian Belanda, banyak mengambil
pasar-pasar modern, seperti supermarket. Kemasan yang menarik dan diletakkan di
tempat yang mewah akan meningkatkan nilai jual. Tindakan pasca panen yang
tepat, seperti pengangkutan dengan pendinginan akan mampu membuat produk
bertahan lebih lama. Iklim
yang kurang bersahabat seperti di Indonesia bagi pertanian, membuat penerapan
pertanian dilakukan di Green house. Maka tidak perlu heran, ketika di
Belanda yang banyak dijumpai adalah rumah kaca dengan ukuran yang luas. Kondisi
seperti ini membuat biaya produksi yang tinggi, sehingga harus lebih optimal
dalam mengelola Green house tersebut.
Perhitungan ekonomi dalam
pengelolaan Green house harus
benar-benar detail. Manajemen yang efisien untuk memonitor kerja buruh juga
diberlakukan. Efisiensi dalam bekerja, serta pemberlakuan sistem insentif untuk
meningkatkan produktivitas dan manajemen pemasaran. Jika
dilihat dari luas wilayah serta potensi yang dimiliki di Nusantara, Indonesia
harus bisa melakukan hal serupa yang dilakukan oleh Belanda terutama dalam segi
pertanian. perlu disadari bahwa
industri pertanian bisa dijadikan pendorong utama perekonomian Indonesia
mengingat dulu pernah berjaya menjadi Negara Swasembada Pangan.
No comments:
Post a Comment