Popular Posts

Friday, November 13, 2015

From Zero To Hero...It's My Dad

Papa sosok orang tua yg banyak mengajarkan berbagai hal kepada anaknya salah satunya mandiri, selalu berusaha, sabar dan tangguh. Meski saya sejak kecil sampai usia TK dirawat oleh kakek nenek dari pihak papa dan baru berkumpul dengan orang tua ketika masuk SD, saya tetap dekat dengan papa sampai sekarang saya sudah menikah dan punya 1 anak.

Kemandirian saya muncul ketika papa melepas saya dan adik saya pergi ke Surabaya menggunakan bus, saat itu saya masih SD sekitar kelas 5 SD, tanpa adanya alat komunikasi seperti di jaman sekarang papa mengajarkan saya mandiri. Bertanya kepada pak supir jika ada yang perlu ditanyakan, tetap mengingat bus-nya seperti plat nomer, nomer bus beserta jurusannya, penumpang lain yang bisa diingat wajahnya. Hanya itu saja pesan papa ketika itu, mungkin rasanya pada saat itu saya bingung dan agak-agak takut terlebih apakah nanti di Surabaya ada yang menjemput saya dan adik atau tidak. Manfaatnya bisa saya rasakan ketika beranjak dewasa, saya berani kemana-mana sendirian mau naik transportasi apa saja, jika bingung maka bertanya kepada pihak yang dirasa bisa menjawab dengan baik pertanyaan saya. Mental saya berani bepergian kemana-mana sendirian itu bermula ketika papa melepas saya pertama kali ke Surabaya.

Papa pun mengajarkan saya tentang selalu berusaha untuk mendapatkan sesuatu sesuai kemampuan saya. Tak perlu ngoyo meraih sesuatu yang tidak bisa kita raih, selalu ukur kemampuan kita jika ingin berusaha akan sesuatu yang ingin dicapai. Karena bukan menjadi seorang yang ambisius yang ingin dibentuk pribadi saya oleh papa tapi yang dimaksud adalah menjadi seseorang yang mampu mengukur dirinya, mengerti akan kemampuan dirinya. Ketika saya menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada jaman itu alat komunikasi seperti HP sudah mulai digunakan oleh orang-orang, saya sih pernah dibelikan ketika SMA dan perlu diganti ketika kuliah, cara papa saya mengajarkan selalu berusaha untuk mendapatkan HP baru pun unik, saya hanya diajarkan untuk menyisihkan uang jajan (yang pada waktu itu lebihnya pun tak banyak) dan berusaha mencari tambahan tabungan tanpa menganggu waktu kuliah. Akhirnya saya mencari info tentang kerja part time di kampus, setelah mencari-cari akhirnya saya memberanikan diri mengikuti acara kampus seperti MC penyambutan mahasiswa baru, jadi pengawas ujian masuk calon mahasiswa baru. Alhamdulillah akhirnya terkumpul dan bisa membeli HP yang diinginkan, diajarnya sih hanya tentang selalu berusaha namun dari situ saya bisa punya networking di kampus, menjadi wanita yang tangguh juga sabar dalam menghadapi sesuatu apapun itu.

Sebenarnya pasti banyaaaaaaakkk hal yang diajarkan oleh orang tua terhadap anaknya, tergantung bagaimana si anak tersebut menyikapinya dalam menghadapi hidup apakah menjadi baik atau buruk. Terima kasih papa sudah membentuk karakter saya seperti saat ini, semoga hal-hal baik tersebut bisa saya teruskan dalam mendidik anak-anak saya nanti. Selamat Hari Ayah untuk Papa, I Love You So Much :)